Eleutherocracy
  • Home
  • About Us
  • Home
  • About Us
Search

Dalam Islam, Sabar Itu Tak Berbatas

Sabar Dalam Islam
Islam merupakan agama yang sempurna. Tidak ada yang luput dari ulasan Islam seputar kehidupan manusia, termasuk sikap kita ketika mengalami hal yang tidak kita sukai. Sikap seperti apakah itu? Ya, apalagi kalau bukan Sabar?

Ada kisah yang bisa mewakili opini banyak umat ini tentang kesabaran. Saat seorang wanita keluar tergesa-gesa sambil menggerutu. Melihat tingkah wanita tersebut, seorang pemuda tumbuh rasa penasarannya lalu bertanya, “Kenapa, Bu?” Si Ibu menjawab ketus, “Kesel saya sama mas, setiap ditagih hutang selalu ada saja alasannya!” “Ya sabar Bu, mungkin memang lagi belum ada rezeki kali.” Ujar sang pemuda mencoba menurunkan kadar emosi si Ibu. “Sabar, sabar! Sabar kan juga ada batasnya, mas!”

Kisah barusan menyampaikan pesan tentang berbatasnya sebuah kesabaran. Ada ujung dari setiap jalan, begitu juga kesabaran. Anda mungkin punya opini yang sama dan mayoritas umat ini (Islam) mungkin juga memiliki kesamaan opini. Tapi kebenaran tidak ditimbang dengan mayoritas suara, kebenaran terletak pada Alquran dan Sunnah yang mulia. Benarkah sabar ada batasannya? Apakah ada solusi bagi si Ibu selain bersabar?

Allah SWT berfirman :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. 2:286)

Jangan pernah berpikir Allah SWT memberikan cobaan melebihi dari kemampuan kita. Karena jika itu terjadi, maka Allah SWT telah berbuat zhalim, sedangkan zhalim tidak mungkin disandarkan kepada Allah SWT. Dunia ini tak pernah lepas dari musibah dan cobaan. Tidak ada yang ditunggu orang sehat kecuali masa sakit. Tidak ada yang ditunggu orang tua kecuali masa pikun. Tidak ada yang ditunggu orang kaya kecual kehilangan kekayaan yang dimilikinya. Jika begitu, apa manfaat berkeluh kesah ketika masa ujian itu datang?

Mengapa Allah SWT melarang meratapi orang yang meninggal secara berlebihan? Karena itu bentuk ketidakrelaan kita terhadap takdir, dan ini adalah bentuk kemaksiatan besar. Artinya meratapi orang yang meninggal secara berlebihan adalah bentuk ketidaksabaran.

Baca juga : Teladan Itu Nomor Satu

Yang ditakdirkan luput dari kita, dengan cara apapun tidak akan kita dapatkan kembali. Dan yang ditakdirkan menimpa kita, tidak ada jalan bagaimana pun yang bisa kita lakukan untuk menghindari.  Jika begitu, adakah solusi lain selain bersabar? Jelas tidak ada!

Camkan pada jiwa kita bahwa musibah akan berlalu, ujian akan berakhir, dan bagi orang yang bersabar ketika melalui semua itu maka Allah SWT akan berikan kompensasi yang berlipat atas jerih payah sabarnya itu. Inti dari sebuah kesabaran adalah meneguhkan diri diatas ketaatan kepada Allah SWT dan menahan dari perbuatan maksiat ketika ujian dan cobaan menghadang. Terkait kasus Ibu di atas, saat orang belum bisa membayar hutangnya, maka kita menahan diri daripada berkata-kata kasar tentangnya dan memberikan waktu tambahan sampai orang tersebut lapang rezekinya. Itu sabar namanya. Dan sabar tidak ada batasnya, hingga wajar jika Allah SWT memberikan pahala yang tanpa batas pula bagi orang-orang yang bersabar.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. 39:10)
​
Ingat, dalam Islam sabar tidak ada batasnya.
Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • About Us